Pembelajaran Online Ukur Tanah UNNES
SOUT Menu  
  Home
  Daftar Member
  Materi Kuliah
  => siklus II PTB
  => Theodolith
  => Theodolith2
  => Poligon
  => siklus III PTB
  => Pemetaan Situasi dan Detail
  => SIKLUS IV PTB
  Alat - alat Ukur Tanah
  Praktek Ukur Tanah
  Evaluasi
  Kirim Pesan
  Galeri Teknik SIpil
  Info Terkini
  Pooling Mahasiswa
  Site map
  administrator
  Foto Satelit
siklus III PTB

PROGRAM PERKULIAHAN
Pengukuran Beda Tinggi Metode Polar

Siklus ke : III
Hari / tanggal : Rabu, 6 juni 2007
Materi Perkuliahan : Praktek Mengukur Beda Tinggi Dengan Menyipat Datar Metode Polar
I. PENDAHULUAN
Menyipat datar adalah menentukan atau mengukur beda tinggi antara titik-titik yang ada di permukaan tanah atau terhadap suatu ketinggian referensi tertentu.

Salah satu bentuk pengukuran beda tinggi yaitu menggunakan metode polar. Prinsip kerja mengukur beda tinggi metode polar yaitu menghitung tinggi alat dan benang tengah di tiap-tiap titik yang akan dibidik.

Gambar Kerja
I. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN
1. Pesawat Penyipat Datar ( PPD )
2. Statif
3. Rambu ukur
4. Payung
5. Data board
6. Patok
7. Alat tulis
II. LANGKAH KERJA
1. Siapkan catatan , daftar pengukuran dan buat sket lokasi areal yang akan diukur.
2. Tancapkan patok pada titik-titik batas areal yang akan dibidik.
3. Dirikan pesawat di tengah-tengah areal lokassi pengukuran.
4. Lakukan penyetelan alat (PPD) sampai didapat kedataran.
5. Dirikan bak ukur di atas titik P1 setegak mungkin.
6. Arahkan teropong pesawat ke titik P1, baca BA, BT, BB dan sudut horisontalnya.
7. Pindahkan bak ukur ke titik P2.
8. Arahkan teropong pesawat ke titik P1, baca BA, BT, BB dan sudut horisontalnya.
9. Dengan cara yang sama, lakukan pada titik-titik berikutnya.
10. Ukur tinggi pesawat dengan roll meter..
11. Lakukan perhitungan jarak, beda tinggi dan ketinggian masing-masing titik.
12. Gambar hasil pengukuran dan perhitungan.
III. LANGKAH PERHITUNGAN
1. Jarak Optis ( do )
Syarat bacaan bak ukur :
BA + BB = 2 BT atau BA – BT = BT – BB
do = ( BA-BB) x 100
2. Beda Tinggi (h)
h1 = ta – BT P1 ta = tinggi alat
h2 = ta – BT P2 …. dst
3. Ketinggian (Tx)
Tinggi titik pesawat diketahui TPs
a. Cara Beda Tinggi
TP1 = TPs + h1
TP2 = TPS + h2 …dst
b. Cara tinggi Garis Bidik (TGB)
TGB = TPs + ta
TP1 = TGB – BTP1

 

Baris Info  
  Perhatian bagi mahasiswa PTB. Jawaban siklus IV paling lambat dikirim hari selasa 26 juni 2007 pukul 24.00 wib  
Today, there have been 4 visitors (9 hits) on this page!
This website was created for free with Own-Free-Website.com. Would you also like to have your own website?
Sign up for free